-->

Rabu, 05 Februari 2014

POLRES CILACAP GELAR OPERASI MANTAP BRATA 2014



CILACAP - Polres Cilacap menggelar apel Konsolidasi gelar pasukan dalam rangka operasi Mantap Brata 2014, di alun alun Cilacap, Selasa (04/01). Gelar operasi Mantap Brata diikuti jajaran TNI, Polri, Panwaslu, Dishub, Linmas, Satuan pengamanan, dan organisasi masyarakat.
Bertindak selaku pembina Apel, Kapolres Cilacap, AKBP Andre Triaspoetra. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto, Muspida, para Kepala SKPD, pimpinan Partai Politik, dan undangan lain.
Operasi Mantap Brata 2014, yang akan berlangsung 224 hari diseluruh Indonesia, dimaksudkan untuk mengecek kesiapan personil dan kelengkapan sarana dan prasarana Polri dan unsur terkait dalam rangka pengamanan pemilu 2014.
Operasi Mantap Brata ditandai dengan penyematan tanda Kasatgas operasi mantap Brata dan penyematan pita tanda operasi oleh Kapolres Cilacap, AKBP Andre Triaspoetra.
Dalam sambutan tertulis Kapolri Jendral Polisi Drs. Sutarman yang dibacakan Kapolres Cilacap, AKBP Andre Triaspoetra mengatakan, pemilu merupakan wujud keikutsertaan seluruh rakyat Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
Mengingat arti penting dan strategisnya pemilu, lanjut Kapolri, dalam konteks ini Polri sebagai penanggung jawab keamanan dalam negeri, berkewajiban untuk mengawal, menjaga dan mengamankan penyelenggaraan pemilu 2014.
Hal ini tentunya harus dilakukan melalui manajement keamanan terpadu dan kompreshensif, dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada serta memperkokoh kerjasama sinergis dengan penyelenggara pemilu, TNI, Masyarakat dan mitra keamanan lainnya. Ini dimaksudkan agar pesta demokrasi pemilu 2014, dapat berjalan dengan aman, jujur, adil dan demokratis.
Usai gelar pasukan operasi mantap Brata dilakukan pengecekan sarana dan peralatan pendukung operasi oleh Kapolres Cilacap, Wakil Bupati, Muspida dan undangan lain. (hromly)
 
Sumber : www.cilacapkab.go.id

PERTAMINA RU IV GELAR PERINGATAN BULAN K3



CILACAP - Guna mendukung pencapaian Keselamatan Kesehatan Kerja -K3 Nasional, dalam rangka peringatan bulan budaya K3 Nasional tahun 2014, Pertamina RU IV Cilacap menggelar berbagai kegiatan.
Peringatan Bulan K3 Kabupaten Cilacap yang dimotori Pertamina RU IV diawali dengan upacara pencanangan Bulan K3 di lapangan Lomanis pertamina Cilacap selasa (4/2).
Usai upacara dilanjutkan dengan lomba gerak jalan Safety Sandi Prana, serta seminar sehari atas kerjasama Pertamina Ru IV Cilacap dan Dinsosnakertrans.
Bupati Cilacap yang diwakili Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan (Ekbang Kesra) Dian Setya Budi dalam sambutanya antara lain, menyambut baik kegiatan yang diadakan Pertamina untuk menambah pengetahuan tentang K3 kepada para perusahaan dan pekerja di Kabupaten Cilacap. " Ini kan awal tahun 2014 kita inginkan para pekerja dapat bekerja dengan sehat,terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan."jelasnya Diharapkan dengan kegiatan Bulan K3 tersebut di perusahaan, BUMN, BUMD serta swasta yang ada di Cilacap dapat terwujud Zero excident.
General Manager Pertamina RU IV Edy Prabowo menjelaskan, seminar sehari bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan seluruh masyarakat akan pentingnya K3 sesuai tema bulan K3 yakni wujudkan Budaya K3 untuk menjamin stabilitas usaha mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Seminar menghadirkan nara sumber dari Kemennakertrans Pusat jakarta dan Propinsi Jawa Tengah,Jamsostek dengan materi BPJS.
Edy Prabowo menambahkan, dalam bulan K3 kegiatan internal Pertamina antara lain lomba good house keping, lomba safety pouse, dan lomba pemasangan scaffolding dan mechanical isolation. Peringatan bulan K3 nasional yang berlangsung mulai 12 januari sampai dengan 12 februari 2014, juag melibatkan kegiatan eksternal Pertamina seperti pelatihan pemadaman kebakaran, pelatihan safety bagi mitra kerja, dan penyuluhan pemadam kebakaran kepada sekolah dan perguruan tinggi di Cilacap.(arin).


Sumber : www.cilacapkab.go.id

Senin, 03 Februari 2014

Puting Beliung Robohkan Puluhan Rumah Warga

 Senin, 3 Februari 2014 08:05:26 - oleh : SKDI
Terjangan angin putting beliung akhir pekan kemarin merusak sedikitnya 75 rumah milik warga Kelurahan Kutawaru, Cilacap tengah. Dari jumlah ini 29 rumah diantaranya mengalami kerusakan berat, empat lainnya roboh rata dengan tanah dan sisanya ada 46 rumah yang hanya mengalami kerusakan kategori sedang dan ringan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Supriyanto mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun kerugian materi cukup banyak. Kerusakan puluhan rumah tersebut tersebar disejumlah dusun, seperti dusun Sembir, Cikere dan Jero Tengah. "Ada juga kami catat di dusun Cirompang dan Alas Malang" tegas Supriyanto.
Beberapa saat setelah bencana ini pihaknya langsung menerjunkan tim dan mengirimkan bantuan logistic. Penduduk yang rumahnya roboh atau rusak berat, sementara diungsikan di rumah-rumah tetangga sambil menunggu perbaikan selesai.
Angin kencang yang menyapu wilayah Kutawaru ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Hanya dalam hitungan menit, terjangan putting beliung ini menerbangkan atap dan merobohkan rumah warga serta menumbangkan puluhan pohon. "Banyak rumah yang rusak karena tertimpa pohon, karena memang di wilayah ini masih cukup banyak pepohonan" jelas dia. (AP).

Sumber : www.cilacapkab.go.id

Minggu, 26 Januari 2014

Kondisi Jalan di Cilacap Paling Jelek

Dibandingkan Banyumas, Banjarpatroman, Ciamis dan Brebes

CILACAP- Kabupaten Cilacap sebagai kota Industri nyatanya tidak diimbangi dengan pembangunan di dalamnya. Apalagi perusahaan berplat merah, Pertamina berada dalam wilayah Cilacap yang memberikan asumsi publik sebagai gudangnya aspal. Tapi kenyataan di lapangan sangat berbeda jauh.
Bahkan Fraksi PDIP DPRD Cilacap menilai pembangunan infrastruktur khususnya jalan raya di Kabupetan Cilacap memiliki kualitas pembangunan yang kalah dengan kabupaten tetangga. “Beban pembangunan dan opini sma beratnya. Dan fakta di lapangan infrastruktur khususnya jalan raya di Cilacap kalah dengan Banyumas, Kebumen, Banjarpatroman, Ciamis, bahkan Brebes,” kata Ketua FPDIP H Darimun.
Menurut Darimun, rendahnya kualitas pembangunan jalan raya ini lantaran lemahnya perencanaan bestek, penunjukkan pekerjaan yang diberikan kepada perseorangan yang tidak memiliki kompetensi, tingginya beban pelaksana jasa konstruksi dalam administrasi dan lapangan, serta kurangnya koordinasi SKPD terkait dengan instalasi di luar pemerintah daerah seperti Telkom, Pertamina, Holcim PLTU dan lainnya.
“Ini akan sangat berdampak dengan banyaknya pembangunan yang tumpang tindih dan tidak bersinergi. Sedangkan lemahnya perencanaan bestek yang tidka sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga merugikan pelaksana jasa konstruksi dan juga merugikan hasil konstruksi,” kata Darimun.
Disamping itu, Darimun juga meminta Bupati dan Wakil bupati untuk dapat membangun iklim yang kondusif dalam penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan konstruksi, sehinga tidak terjadi konfik antar pelaksana jasa konstruksi yang berkibat kepada masyarakat dan pemerintah.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyatakan, penetapan Perda tentang penyelenggaraan pembinaan usaha jasa konstruksi dapat menjawab kebutuhan masyarakat.
Sementar aitu, menghadapi lebaran dipastikan volume kendaraan menju Cilacap akan meningkat. Namun para pengendara harus ekstra sabar. Sebab jalan menuju Cilacap dari arah timur di beberapa titik mengalami kerusakan yang cukup parah. Pantauan Radarmas, kerusakan paling parah terjadi mulai dari SPBU Karangkandri hingga pertigaan Cantelan.
Lubang berdiamter antara 5 sentimeter hingga lebih dari satu meter terdapat di beberapa titik setelah Jembatan Kalisabuk. Di tikungan MAN Cilacap, setengah badan jalan bahkan aspalnya sudah tergerus, sehingga kendaraan yang melintas dari dua arah harus mengurangi kecepatan dan antri.
Kondisi diperparah dengan banyaknya tumpahan material berupa pasir dan tanah, sehingga kondisi jalan bertambah parah setelah turun hujan. Selain lubang tergenang air, jalan menjadi licin. Di pertigaan Pasar Maos, setengah badan jalan juga dipenuhi lubang.
Banyaknya kendaraan besar yang melintas, dinilai sebagian pengguna jalan menjadi penyebab kerusakan jalan. Seorang pengendara motor, Agung Tri Wahyudi warga Desa Maos yang sering melintas di jalan Maos Cilacap mengatakan, saat ini bila melewati jalan mulai dari SPBU Cantelan hingga batas kota semakin sulit.
Selain banyak lubang, kendaraan besar juga semakin banyak yang melintas. “Pakai motor yang bisa nyalip dari kiri sekarang susah banget, harus pilih pilih jalan yang tidak berlubang,” ungkapnya. Sementara di depan pasar hingga pertigaan Sampang, selain berlubang jalan juga bergelombang.
Kendaraan yang melintas di depan Pasar Sampang harus mengurangi kecepatannya. Hal itu menyebabkan kemacetan di jam sibuk. Seorang petugas parkir di Sampang, Taryono mengatakan, hampir setiap pagi jalan di sekitar Pasar Sampang macet. Banyaknya kendaraan yang melintas, angkutan yang terpusat di depan Pasar Sampang ditambah kondisi jalan yang buruk, menyebabkan macet. “Hampir setiap pagi macet, petugas dari Dishub dan Polisi Lalu lintas juga kadang kewalahan mengatur arus lalu lintas dari dua arah,”ujarnya. (rin/adi/din)

Sumber : Radar Banyumas

Kamis, 23 Januari 2014

Hutan Payau (Mangrove), Cilacap


Hutan Payau Mangrove terletak di desa Karang Talun kecamatan Tritih Kulon kabupaten Cilacap. Hutan Payau Mangrove didirikan pada tahun 1978 dan baru dijadikan hutan kota dengan luas 10 hektar. Lokasi Hutan Payau Mangrove langsung berbatasan dengan area pesawahan warga dan hanya dibatasi oleh pematang saja.

Menurut penuturan warga, Hutan Payau Mangrove yang berada di lokasi ini, mendapat suplai air payau dari sungai Lester yang langsung terhubung dengan laut. Hutan Payau Mangrove ini terdapat 15000 pohon mangrove yang terdiri dari Tancang (Bruguiera gymnorrhiza), Api-api (Avicennia sp), Bakau Bandul (Rhizophora mucronata) dan Bakau Kacangan (Rhizophora apiculata).

Ekosistem Hutan Payau Mangrove di sini dihuni oleh banyak sekali biota mangrove, yang bisa teramati secara kasat mata, seperti ikan Gelodok, Uca, Udang Pistol, Tanggal, burung, berbagai jenis ikan dan lain-lain.

Teluk Penyu


Teluk Penyu merupakan kawasan pantai di selatan Kabupaten Cilacap, utamanya sepanjang pesisir dari Kecamatan Cilacap Selatan yang lokasinya tidak langsung berhubungan dengan Samudera India atau Indonesia karena dikelilingi oleh Pulau Nusakambangan.

Pantai Teluk Penyu berjarak 2 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap dan dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi. Teluk ini cukup memiliki pemandangan yang indah dengan luas kira-kira 14 ha.
Area Teluk Penyu yang biasa dikunjungi oleh para pengunjung (utamanya penduduk dan wisatawan lokal) biasanya mulai dari pelabuhan perikanan Samudera dari hingga bibir pantai yang biasa disebut Areal 70 (merujuk kepada sebutan masyarakat sekitar terhadap kawasan tangki-tangki penimbunan bahan bakar dari PT Pertamina UP IV) dimana para wisatawan atau pengunjung bisa melihat langsung Pulau Nusakambangan dari bibir pantai.
Terdapat beraneka kerajinan kerang dan souvenir lainnya yang dijual di sepanjang koridor jalan masuk lokasi wisata ini. Kawasan wisata ini ramai dikunjungi pada waktu pagi dan sore hari oleh para penduduk Kota Cilacap sedangkan pada siang hari lebih banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal, utamanya pada masa-masa libur sekolah atau pada hari-hari besar/libur.

Di sepanjang pantai yang tertata rapi, terutama dari arah pintu masuk area wisata Pantai Teluk Penyu, banyak berdiri kios-kios/warung yang menjajakan ikan asin kering serta ikan-ikan segar/basah yang siap langsung dibakar atau dimasak sesuai dengan keinginan pengunjung.

Pantai Widarapayung



Pantai Widarapayung merupakan sebuah pantai yang terletak di Desa Widarapayung, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Dinamakan demikian, sebab terletak di wilayah desa Widarapayung, yaitu sekitar 35 km ke arah timur Cilacap. Satu obyek pariwisata di kabupaten Cilacap ini menawarkan panorama yang indah dan sangat baik untuk bermain selancar.

Wilayah pantai ini memang tidaklah terlalu luas namun kondisi pantainya sangat landai dengan dipagari pohon kelapa sehingga membuat pantai ini sejuk. Banyak pepohonan hijau pada bibir pantainya. Fasilitas yang ada cukup memadai, seperti MCK, tempat parkir, restoran, kolam renang, tempat pemandian dan sebagainya.

Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 2500,00 per orang kita bisa menikmati keindahan alam bumi cilacap timur ini. Biasanya pantai ini ramai pengunjung pada saat hari Minggu atau libur nasional. Pada bulan puasa sendiri pantai ini sangat ramai pengunjung, apalagi pada saat libur lebaran pengunjung bisa dipastikan membludak.

Pantai ini pernah terkena imbas tsunami pada saat terjadi tsunami di Pangandaran pada 17 Juli 2006 silam. Terjadi kerusakan pada infrastruktur pantai Widarapayung, namun pemerintah setempat kembali membangun infrastrukturnya, antara lain jalan beraspal yang menghubungkan dengan dua objek wisata pantai lainnya yakni Pantai Ketapang Indah di Desa Sidaurip dan Pantai Karang Pakis di Desa Karang Pakis. Keadaan Pantai ini menjadi lebih lengkap. Terbukti dengan adanya lima kolam renang permanen tak seperti dulu yang masih menggunakan terpal. di pantai ini juga di lengkap arena Surfing bagi wisatawan yang suka atau hobi bermain surfing. selain itu juga di sediakan fasilitas voli pantai, berkuda dan lain sebagainya. Demi keselamatan para pengunjung, di tempat ini juga terdapat pos keamanan SAR.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mendatangi pantai ini pada saat peninjauan korban tsunami Pangandaran. Di pantai ini pula berdiri sebuah tugu peringatan tentang bencana tsunami yang pernah memporak porandakan pantai ini. Pantai ini juga pernah dijadikan sebagai tuan rumah "Raimuna Daerah Se-Jawa Tengah" tahun 2009, yaitu suatu kegiatan yang diikuti oleh para anggota Pramuka se-Jawa Tengah.

Perjalanan menuju Pantai ini bisa di tempuh menggunakan transportasi darat, seperti Kereta Api ataupun bus umum AKAP ( Antar Kota Antar Propinsi ).
Jika naik kereta api, bisa turun di Stasiun Kroya. Lalu dg angkutan desa ataupun ojek menuju pantai Widarapayung.
Jika naik bus umum Antar Kota ( AKAP ), bila dari Jakarta...bisa turun di terminal Purwokerto, trus menyambung dg bis ukuran sedang ( 2 pintu ) jurusan kota Kroya, trus dari Kroya bisa naik angkutan desa ataupun ojek....dengan kendaraan umum lainnya yang menuju Widara Payung.
Jika naik bus umum dari Yogyakarta, bisa turun di perempatan desa Buntu - Kab. Banyumas, trus ke arah Selatan, arah kota Kroya, dst.
Jika dg kendaraan pribadi atau rombongan sendiri...bisa lewat rute kota Purwokerto - Kab Banyumas - Jateng, ke arah timur yaitu Sokaraja, trus ke arah selatan yaitu Banyumas, trus ke perempatan desa Buntu, trus kearah selatan ke kota Kroya. Dari sini lebih dekat, sekitar 30 menit perjalanan dg mobil ke arah timur yaitu desa Pucung - Kec. Kroya, trus ke selatan yaitu desa Binangun, trus ke selatan lagi menuju pantai widarapayung...nyampe deh...
 di tempat ini belum dibangun sarana penginapan.Jika pengunjung hendak beristirahat bisa mengunjungi berbagai hotel di kawasan Stasiun Kroya, Buntu, Cilacap dan juga Purwokerto. kebumen . jarak kebumen cilacap tidak terlalu jauh