-->

Rabu, 05 Februari 2014

POLRES CILACAP GELAR OPERASI MANTAP BRATA 2014



CILACAP - Polres Cilacap menggelar apel Konsolidasi gelar pasukan dalam rangka operasi Mantap Brata 2014, di alun alun Cilacap, Selasa (04/01). Gelar operasi Mantap Brata diikuti jajaran TNI, Polri, Panwaslu, Dishub, Linmas, Satuan pengamanan, dan organisasi masyarakat.
Bertindak selaku pembina Apel, Kapolres Cilacap, AKBP Andre Triaspoetra. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Cilacap Akhmad Edi Susanto, Muspida, para Kepala SKPD, pimpinan Partai Politik, dan undangan lain.
Operasi Mantap Brata 2014, yang akan berlangsung 224 hari diseluruh Indonesia, dimaksudkan untuk mengecek kesiapan personil dan kelengkapan sarana dan prasarana Polri dan unsur terkait dalam rangka pengamanan pemilu 2014.
Operasi Mantap Brata ditandai dengan penyematan tanda Kasatgas operasi mantap Brata dan penyematan pita tanda operasi oleh Kapolres Cilacap, AKBP Andre Triaspoetra.
Dalam sambutan tertulis Kapolri Jendral Polisi Drs. Sutarman yang dibacakan Kapolres Cilacap, AKBP Andre Triaspoetra mengatakan, pemilu merupakan wujud keikutsertaan seluruh rakyat Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
Mengingat arti penting dan strategisnya pemilu, lanjut Kapolri, dalam konteks ini Polri sebagai penanggung jawab keamanan dalam negeri, berkewajiban untuk mengawal, menjaga dan mengamankan penyelenggaraan pemilu 2014.
Hal ini tentunya harus dilakukan melalui manajement keamanan terpadu dan kompreshensif, dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada serta memperkokoh kerjasama sinergis dengan penyelenggara pemilu, TNI, Masyarakat dan mitra keamanan lainnya. Ini dimaksudkan agar pesta demokrasi pemilu 2014, dapat berjalan dengan aman, jujur, adil dan demokratis.
Usai gelar pasukan operasi mantap Brata dilakukan pengecekan sarana dan peralatan pendukung operasi oleh Kapolres Cilacap, Wakil Bupati, Muspida dan undangan lain. (hromly)
 
Sumber : www.cilacapkab.go.id

PERTAMINA RU IV GELAR PERINGATAN BULAN K3



CILACAP - Guna mendukung pencapaian Keselamatan Kesehatan Kerja -K3 Nasional, dalam rangka peringatan bulan budaya K3 Nasional tahun 2014, Pertamina RU IV Cilacap menggelar berbagai kegiatan.
Peringatan Bulan K3 Kabupaten Cilacap yang dimotori Pertamina RU IV diawali dengan upacara pencanangan Bulan K3 di lapangan Lomanis pertamina Cilacap selasa (4/2).
Usai upacara dilanjutkan dengan lomba gerak jalan Safety Sandi Prana, serta seminar sehari atas kerjasama Pertamina Ru IV Cilacap dan Dinsosnakertrans.
Bupati Cilacap yang diwakili Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan (Ekbang Kesra) Dian Setya Budi dalam sambutanya antara lain, menyambut baik kegiatan yang diadakan Pertamina untuk menambah pengetahuan tentang K3 kepada para perusahaan dan pekerja di Kabupaten Cilacap. " Ini kan awal tahun 2014 kita inginkan para pekerja dapat bekerja dengan sehat,terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan."jelasnya Diharapkan dengan kegiatan Bulan K3 tersebut di perusahaan, BUMN, BUMD serta swasta yang ada di Cilacap dapat terwujud Zero excident.
General Manager Pertamina RU IV Edy Prabowo menjelaskan, seminar sehari bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan seluruh masyarakat akan pentingnya K3 sesuai tema bulan K3 yakni wujudkan Budaya K3 untuk menjamin stabilitas usaha mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Seminar menghadirkan nara sumber dari Kemennakertrans Pusat jakarta dan Propinsi Jawa Tengah,Jamsostek dengan materi BPJS.
Edy Prabowo menambahkan, dalam bulan K3 kegiatan internal Pertamina antara lain lomba good house keping, lomba safety pouse, dan lomba pemasangan scaffolding dan mechanical isolation. Peringatan bulan K3 nasional yang berlangsung mulai 12 januari sampai dengan 12 februari 2014, juag melibatkan kegiatan eksternal Pertamina seperti pelatihan pemadaman kebakaran, pelatihan safety bagi mitra kerja, dan penyuluhan pemadam kebakaran kepada sekolah dan perguruan tinggi di Cilacap.(arin).


Sumber : www.cilacapkab.go.id

Senin, 03 Februari 2014

Puting Beliung Robohkan Puluhan Rumah Warga

 Senin, 3 Februari 2014 08:05:26 - oleh : SKDI
Terjangan angin putting beliung akhir pekan kemarin merusak sedikitnya 75 rumah milik warga Kelurahan Kutawaru, Cilacap tengah. Dari jumlah ini 29 rumah diantaranya mengalami kerusakan berat, empat lainnya roboh rata dengan tanah dan sisanya ada 46 rumah yang hanya mengalami kerusakan kategori sedang dan ringan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Supriyanto mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun kerugian materi cukup banyak. Kerusakan puluhan rumah tersebut tersebar disejumlah dusun, seperti dusun Sembir, Cikere dan Jero Tengah. "Ada juga kami catat di dusun Cirompang dan Alas Malang" tegas Supriyanto.
Beberapa saat setelah bencana ini pihaknya langsung menerjunkan tim dan mengirimkan bantuan logistic. Penduduk yang rumahnya roboh atau rusak berat, sementara diungsikan di rumah-rumah tetangga sambil menunggu perbaikan selesai.
Angin kencang yang menyapu wilayah Kutawaru ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Hanya dalam hitungan menit, terjangan putting beliung ini menerbangkan atap dan merobohkan rumah warga serta menumbangkan puluhan pohon. "Banyak rumah yang rusak karena tertimpa pohon, karena memang di wilayah ini masih cukup banyak pepohonan" jelas dia. (AP).

Sumber : www.cilacapkab.go.id

Minggu, 26 Januari 2014

Kondisi Jalan di Cilacap Paling Jelek

Dibandingkan Banyumas, Banjarpatroman, Ciamis dan Brebes

CILACAP- Kabupaten Cilacap sebagai kota Industri nyatanya tidak diimbangi dengan pembangunan di dalamnya. Apalagi perusahaan berplat merah, Pertamina berada dalam wilayah Cilacap yang memberikan asumsi publik sebagai gudangnya aspal. Tapi kenyataan di lapangan sangat berbeda jauh.
Bahkan Fraksi PDIP DPRD Cilacap menilai pembangunan infrastruktur khususnya jalan raya di Kabupetan Cilacap memiliki kualitas pembangunan yang kalah dengan kabupaten tetangga. “Beban pembangunan dan opini sma beratnya. Dan fakta di lapangan infrastruktur khususnya jalan raya di Cilacap kalah dengan Banyumas, Kebumen, Banjarpatroman, Ciamis, bahkan Brebes,” kata Ketua FPDIP H Darimun.
Menurut Darimun, rendahnya kualitas pembangunan jalan raya ini lantaran lemahnya perencanaan bestek, penunjukkan pekerjaan yang diberikan kepada perseorangan yang tidak memiliki kompetensi, tingginya beban pelaksana jasa konstruksi dalam administrasi dan lapangan, serta kurangnya koordinasi SKPD terkait dengan instalasi di luar pemerintah daerah seperti Telkom, Pertamina, Holcim PLTU dan lainnya.
“Ini akan sangat berdampak dengan banyaknya pembangunan yang tumpang tindih dan tidak bersinergi. Sedangkan lemahnya perencanaan bestek yang tidka sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga merugikan pelaksana jasa konstruksi dan juga merugikan hasil konstruksi,” kata Darimun.
Disamping itu, Darimun juga meminta Bupati dan Wakil bupati untuk dapat membangun iklim yang kondusif dalam penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan konstruksi, sehinga tidak terjadi konfik antar pelaksana jasa konstruksi yang berkibat kepada masyarakat dan pemerintah.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyatakan, penetapan Perda tentang penyelenggaraan pembinaan usaha jasa konstruksi dapat menjawab kebutuhan masyarakat.
Sementar aitu, menghadapi lebaran dipastikan volume kendaraan menju Cilacap akan meningkat. Namun para pengendara harus ekstra sabar. Sebab jalan menuju Cilacap dari arah timur di beberapa titik mengalami kerusakan yang cukup parah. Pantauan Radarmas, kerusakan paling parah terjadi mulai dari SPBU Karangkandri hingga pertigaan Cantelan.
Lubang berdiamter antara 5 sentimeter hingga lebih dari satu meter terdapat di beberapa titik setelah Jembatan Kalisabuk. Di tikungan MAN Cilacap, setengah badan jalan bahkan aspalnya sudah tergerus, sehingga kendaraan yang melintas dari dua arah harus mengurangi kecepatan dan antri.
Kondisi diperparah dengan banyaknya tumpahan material berupa pasir dan tanah, sehingga kondisi jalan bertambah parah setelah turun hujan. Selain lubang tergenang air, jalan menjadi licin. Di pertigaan Pasar Maos, setengah badan jalan juga dipenuhi lubang.
Banyaknya kendaraan besar yang melintas, dinilai sebagian pengguna jalan menjadi penyebab kerusakan jalan. Seorang pengendara motor, Agung Tri Wahyudi warga Desa Maos yang sering melintas di jalan Maos Cilacap mengatakan, saat ini bila melewati jalan mulai dari SPBU Cantelan hingga batas kota semakin sulit.
Selain banyak lubang, kendaraan besar juga semakin banyak yang melintas. “Pakai motor yang bisa nyalip dari kiri sekarang susah banget, harus pilih pilih jalan yang tidak berlubang,” ungkapnya. Sementara di depan pasar hingga pertigaan Sampang, selain berlubang jalan juga bergelombang.
Kendaraan yang melintas di depan Pasar Sampang harus mengurangi kecepatannya. Hal itu menyebabkan kemacetan di jam sibuk. Seorang petugas parkir di Sampang, Taryono mengatakan, hampir setiap pagi jalan di sekitar Pasar Sampang macet. Banyaknya kendaraan yang melintas, angkutan yang terpusat di depan Pasar Sampang ditambah kondisi jalan yang buruk, menyebabkan macet. “Hampir setiap pagi macet, petugas dari Dishub dan Polisi Lalu lintas juga kadang kewalahan mengatur arus lalu lintas dari dua arah,”ujarnya. (rin/adi/din)

Sumber : Radar Banyumas

Kamis, 23 Januari 2014

Hutan Payau (Mangrove), Cilacap


Hutan Payau Mangrove terletak di desa Karang Talun kecamatan Tritih Kulon kabupaten Cilacap. Hutan Payau Mangrove didirikan pada tahun 1978 dan baru dijadikan hutan kota dengan luas 10 hektar. Lokasi Hutan Payau Mangrove langsung berbatasan dengan area pesawahan warga dan hanya dibatasi oleh pematang saja.

Menurut penuturan warga, Hutan Payau Mangrove yang berada di lokasi ini, mendapat suplai air payau dari sungai Lester yang langsung terhubung dengan laut. Hutan Payau Mangrove ini terdapat 15000 pohon mangrove yang terdiri dari Tancang (Bruguiera gymnorrhiza), Api-api (Avicennia sp), Bakau Bandul (Rhizophora mucronata) dan Bakau Kacangan (Rhizophora apiculata).

Ekosistem Hutan Payau Mangrove di sini dihuni oleh banyak sekali biota mangrove, yang bisa teramati secara kasat mata, seperti ikan Gelodok, Uca, Udang Pistol, Tanggal, burung, berbagai jenis ikan dan lain-lain.

Teluk Penyu


Teluk Penyu merupakan kawasan pantai di selatan Kabupaten Cilacap, utamanya sepanjang pesisir dari Kecamatan Cilacap Selatan yang lokasinya tidak langsung berhubungan dengan Samudera India atau Indonesia karena dikelilingi oleh Pulau Nusakambangan.

Pantai Teluk Penyu berjarak 2 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap dan dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi. Teluk ini cukup memiliki pemandangan yang indah dengan luas kira-kira 14 ha.
Area Teluk Penyu yang biasa dikunjungi oleh para pengunjung (utamanya penduduk dan wisatawan lokal) biasanya mulai dari pelabuhan perikanan Samudera dari hingga bibir pantai yang biasa disebut Areal 70 (merujuk kepada sebutan masyarakat sekitar terhadap kawasan tangki-tangki penimbunan bahan bakar dari PT Pertamina UP IV) dimana para wisatawan atau pengunjung bisa melihat langsung Pulau Nusakambangan dari bibir pantai.
Terdapat beraneka kerajinan kerang dan souvenir lainnya yang dijual di sepanjang koridor jalan masuk lokasi wisata ini. Kawasan wisata ini ramai dikunjungi pada waktu pagi dan sore hari oleh para penduduk Kota Cilacap sedangkan pada siang hari lebih banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal, utamanya pada masa-masa libur sekolah atau pada hari-hari besar/libur.

Di sepanjang pantai yang tertata rapi, terutama dari arah pintu masuk area wisata Pantai Teluk Penyu, banyak berdiri kios-kios/warung yang menjajakan ikan asin kering serta ikan-ikan segar/basah yang siap langsung dibakar atau dimasak sesuai dengan keinginan pengunjung.

Pantai Widarapayung



Pantai Widarapayung merupakan sebuah pantai yang terletak di Desa Widarapayung, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Dinamakan demikian, sebab terletak di wilayah desa Widarapayung, yaitu sekitar 35 km ke arah timur Cilacap. Satu obyek pariwisata di kabupaten Cilacap ini menawarkan panorama yang indah dan sangat baik untuk bermain selancar.

Wilayah pantai ini memang tidaklah terlalu luas namun kondisi pantainya sangat landai dengan dipagari pohon kelapa sehingga membuat pantai ini sejuk. Banyak pepohonan hijau pada bibir pantainya. Fasilitas yang ada cukup memadai, seperti MCK, tempat parkir, restoran, kolam renang, tempat pemandian dan sebagainya.

Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 2500,00 per orang kita bisa menikmati keindahan alam bumi cilacap timur ini. Biasanya pantai ini ramai pengunjung pada saat hari Minggu atau libur nasional. Pada bulan puasa sendiri pantai ini sangat ramai pengunjung, apalagi pada saat libur lebaran pengunjung bisa dipastikan membludak.

Pantai ini pernah terkena imbas tsunami pada saat terjadi tsunami di Pangandaran pada 17 Juli 2006 silam. Terjadi kerusakan pada infrastruktur pantai Widarapayung, namun pemerintah setempat kembali membangun infrastrukturnya, antara lain jalan beraspal yang menghubungkan dengan dua objek wisata pantai lainnya yakni Pantai Ketapang Indah di Desa Sidaurip dan Pantai Karang Pakis di Desa Karang Pakis. Keadaan Pantai ini menjadi lebih lengkap. Terbukti dengan adanya lima kolam renang permanen tak seperti dulu yang masih menggunakan terpal. di pantai ini juga di lengkap arena Surfing bagi wisatawan yang suka atau hobi bermain surfing. selain itu juga di sediakan fasilitas voli pantai, berkuda dan lain sebagainya. Demi keselamatan para pengunjung, di tempat ini juga terdapat pos keamanan SAR.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mendatangi pantai ini pada saat peninjauan korban tsunami Pangandaran. Di pantai ini pula berdiri sebuah tugu peringatan tentang bencana tsunami yang pernah memporak porandakan pantai ini. Pantai ini juga pernah dijadikan sebagai tuan rumah "Raimuna Daerah Se-Jawa Tengah" tahun 2009, yaitu suatu kegiatan yang diikuti oleh para anggota Pramuka se-Jawa Tengah.

Perjalanan menuju Pantai ini bisa di tempuh menggunakan transportasi darat, seperti Kereta Api ataupun bus umum AKAP ( Antar Kota Antar Propinsi ).
Jika naik kereta api, bisa turun di Stasiun Kroya. Lalu dg angkutan desa ataupun ojek menuju pantai Widarapayung.
Jika naik bus umum Antar Kota ( AKAP ), bila dari Jakarta...bisa turun di terminal Purwokerto, trus menyambung dg bis ukuran sedang ( 2 pintu ) jurusan kota Kroya, trus dari Kroya bisa naik angkutan desa ataupun ojek....dengan kendaraan umum lainnya yang menuju Widara Payung.
Jika naik bus umum dari Yogyakarta, bisa turun di perempatan desa Buntu - Kab. Banyumas, trus ke arah Selatan, arah kota Kroya, dst.
Jika dg kendaraan pribadi atau rombongan sendiri...bisa lewat rute kota Purwokerto - Kab Banyumas - Jateng, ke arah timur yaitu Sokaraja, trus ke arah selatan yaitu Banyumas, trus ke perempatan desa Buntu, trus kearah selatan ke kota Kroya. Dari sini lebih dekat, sekitar 30 menit perjalanan dg mobil ke arah timur yaitu desa Pucung - Kec. Kroya, trus ke selatan yaitu desa Binangun, trus ke selatan lagi menuju pantai widarapayung...nyampe deh...
 di tempat ini belum dibangun sarana penginapan.Jika pengunjung hendak beristirahat bisa mengunjungi berbagai hotel di kawasan Stasiun Kroya, Buntu, Cilacap dan juga Purwokerto. kebumen . jarak kebumen cilacap tidak terlalu jauh

Pemandian air Panas cipari-Cilacap

 Pemandian air panas cipari terletak 75 km ditempuh dalam waktu 2 jam melalui perjalanan darat dari kota cilacap. Wisata ini didirikan pada tahun 1948 yang bertujuan sebagai objek wisata pemandian.

 Pada tahun 1930'an Belanda mengeksplorasi kekayaan alam di daerah tersebut, diduga sebagai penghasil minyak sehingga dilakukan pengeboran, yang keluar justru semburan air panas.

Ini adalah sumur sumber air panas yang diduga juga mengandung belerang yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit. Kira-kira 2 meter dari dasar sumur terdapat dua saluran. Banguan tersebut terdiri dari 10 kamar mandi, 2 kamar mandi induk berukuran 4x4m dan 8 kamar mandi lain berukuran 4x2m.
Selain menyediakan kamar mandi,  wisata ini juga menyediakan kolam renang, dan terdapat satu lagi kolam renang yang masih dalam proses pembangunan.Dekat dari pemandian terdapat curug (air terjun) kecil yang indah dan dikelilingi hutan/pepohonan yang sejuk dan segar sehingga tidak ada salahnya menyempatkan diri berkunjung ke tempat tersebut setelah berendam di air panas. Beberapa tahun ini ditemukan semburan minyak seperti oli yang muncul dari dasar tanah di sekitar wisata tersebut, namun belum ada penyelidikan lebih lanjut.
ayoooooo....kunjungi segera!!!!
murah ko, biaya masuk hanya Rp. 1500/orang
.

Benteng Pendem Cilacap

Benteng Pendem Cilacap (bahasa Belanda: Kustbatterij op de Landtong te Cilacap), dibangun 1861, adalah benteng peninggalan Belanda di pesisir pantai Teluk Penyu kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bangunan ini merupakan bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun di area seluas 6,5 hektar secara bertahap selama 18 tahun, dari tahun 1861 hingga 1879. Benteng pendem sempat tertutup tanah pesisir pantai dan tidak terurus. Benteng ini kemudian ditemukan dan mulai digali pemerintah Cilacap tahun 1986.
 Benteng Pendem dahulunya merupakan markas pertahanan tentara Belanda di Cilacap, Jawa Tengah yang didesain oleh arsitek Belanda. Benteng ini difungsikan untuk menahan serangan yang datang dari arah laut bersama dengan Benteng Karang Bolong, Benteng Klingker, dan Benteng Cepiring. Benteng Pendem difungsikan hingga tahun 1942. Ketika perang melawan Pasukan Jepang, benteng ini berhasil dikuasai Jepang. Tahun 1941, Jepang meninggalkan benteng ini karena kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh sekutu; sehingga, benteng ini diambil alih oleh TNI Banteng Loreng Kesatuan Jawa Tengah. Dalam penguasaan TNI, benteng ini digunakan para pejuang kemerdekaan berlatih perang dan pendaratan laut.
Bangunan benteng pendem terdiri dari beberapa ruang yang masih kokoh hingga kini. Namun, sejak awal ditemukan, ruangan dalam benteng belum sepenuhnya diketahui. Ruangan dalam benteng yang umum diketahui terdiri dari barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu, ruang penjara, dapur, ruang perwira, dan ruang peluru. Ada pula yang menyatakan bahwa dalam benteng tersebut terdapat terowongan menuju benteng-benteng lain dan sejumlah gua di pulau Nusakambangan. Namun, hingga kini hal itu belum sepenuhnya terbukti.

Potensi Wisata Alam di Kabupaten Cilacap

Kabupaten Cilacap mempunyai potensi akan wisata alamnya berikut ini adalah Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Cilacap adalah :
- Benteng Pendem
- Pemandian Air Panas Cipari 
-Pantai Widara Payung
-Pantai Teluk Penyu
-Hutan Payau

-Wana Wisata Gunung Selok dan Srandil
-Sungai Adiraja Dan Pegunungan Selok
-Pulau Nusakambangan
-Wisata Bahari
-Pantai Pasir Putih Nusakambangan

Berita Cilacap - Sekolah Sepakat Kurangi Volume

Hasil Pertemuan Warga dan Sekolah
CILACAP – Kasus dugaan penganiayaan oleh anggota polisi berinisial SK terhadap siswa MAN Kroya Selasa (21/1) pagi, ditindaklanjuti warga setempat. Kemarin digelar pertemuan antara perwakilan warga dengan pihak sekolah. Dari pertemua itu, sekolah mengaku sudah mengurangi volume pengeras suara di Masjid Bahrul Ulum di sekolah tersebut.
Hadir dalam pertemuan itu, Ketua RT 5 RW 3 Ruslan Abdul Gani, Wakil RT 6 RW 3 yang juga mantan Ketua RT Rusmiyanto, Abdulah Mukson, Ketua RT 7 RW 3, Suparman Kepala Dusun Jatisaba, Desa Karangmangu, Kecamatan Kroya, juga Polisi Desa Darsan. Perwakilan tokoh masyarakat Suharno dan Saiman. Sementara pihak MAN Kroya diwakilkan Waka Kesiswaan, Kukuh Purwanto dan Ketua Komite MAN Kroya  H. Mauludin SPd. Hadir juga Babinkabtimas Nur Hidayat dan anggota Koramil Kroya yang merupakan Babinsa di lingkungan tersebut, Agus Supriyadi.
Dalam pertemuan yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, masing masing  warga menyampaikan apa yang menjadi keluhan mereka terkait pengeras suara tersebut. Rusmiyanto menyampaikan, warga sudah sering kali menghimbau pihak sekolah agar mengecilkan suara pengeras karena dinilai menganggu lingkungan. Ia mengaku,  saat menjabat ketua RT juga sering menerima keluhan warga. Menurutnya, yang dipermasalahkan bukan kegiatannya namun suara pengerasnya yang dinilai terlalu kencang. “Kebetulan rumah saya sekitar 50 meter dari sekolahan. Saya tidak mempersalahkan kegiatannya, karena kegiatan itu memang ditujukan untuk kebaikan, tetapi yang menjadi keluhan yaitu suaranya yang terlalu keras,” jelasnya.
Salah satu tokoh masyarakat, Suharno mengakui hal yang sama. Ia menuturkan, saat berada di rumah terkadang untuk mengobrol saja tidak terdengar karena suara yang bersumber dari speaker tersebut dinilai terlalu keras. Meski demikan, Ia belum pernah menanyakan langsung hal tersebut ke pihak sekolahan. Suharno hanya pernah menyampaikan hal tersebut kepada siswa yang saat itu bertemu dengannya. “Ini kalo menurut saya pribadi, menurut orang lain belum tentu keras itu seberapa bisa saja menurut saya keras tetapi menurut orang lain tidak. Tapi memang terkadang suara dari pengeras suara tersebut keras, waktu ngobrol di rumah saja tidak terdengar,” ujarnya.
Ketua RT 5 RW 3 Ruslan Abdul Gani mengatakan, memakai speker memang tidak hanya di masjid tersebut. Ia juga berharap ibadah yang dilakukan bisa menjadi hidayah dan kenyamanan. Namun, apabila hal itu dinilai menganggu sehingga lebih baik dikecilkan. “Kalo lingkungan saya pribadi tidak terlalu keras, meski demikian pengeras suara tidak hanya satu tetapi empat. Namun, dengan adanya permasalahan tersebut maka pengeras suara akan dikecilkan, sebab tujuannya ibadah,” jelasnya.
Menurut Saiman, Ia dan warga tidak mempersalahkan kegiatannya namun suaranya yang dinilai menganggu. “Saya tidak melarang orang berkegiatan ibadah. Tetapi suaranya saja yang terlalu keras,” ungkapnya.
Mendengar penjelasan warga, Ketua Komite MAN Kroya H Mauludin SPd meminta waktu untuk berembug dengan pihak sekolah. “Kita nanti akan sampaikan dan berembug dulu untuk memutuskan jalan keluarnya,” ujarnya.
Beberapa saat kemudian, Waka Kesiswaan Kukuh Purwanto mengatakan, setelah kejadian pada Selasa (21/1) pagi pihak sekolahan juga sudah mengurangi volume pengeras suara. Menurutnya, tempat ibadah tersebut memang milik sekolahan namun warga lingkungan sekitar juga menggunakannya. Ia mengatakan, saat  pengeras suara terlalu kencang terkadang tidak terkontrol pihak sekolah. Meski demikan, pihak sekolahan berupaya untuk mengatasi hal tersebut. “Kita menerima masukan dari warga lingkungan, dan sejak Rabu (22/1) pagi pengeras sudah dikecilkan,” jelasnya. Warga kemudian membubarkan diri sekitar pukul 14.00 WIB.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Cilacap Drs H Mughni Labib MSI saat dihubungi Radarmas Rabu (22/1) kemarin mengatakan, jika memang pengeras suara dikeluhkan masyarakat sekitar, maka harus dikurangi volumenya. “Dari saya, itu merupakan himbauan bila lingkungan sekitar menilai terlalu keras ya dikecilkan saja,” jelasnya.
Sementara itu dalam surat yang ditulis Kepala Tata Usaha Wahyu Hidayat, atas nama Kelapa MAN Kroya, mengeluhkan gambar ilustrasi yang ada di Harian Radar Banyumas. Menurut Wahyu, yang datang ke masjid hanya SK dan S bukan warga. Mereka bermaksud memperingatkan santri yang sedang tadarus Alquran untuk mengurangi volume pengeras suara.
Ia juga mengklarifikasi penyataan mantan ketua RT 6 Yanto terkait adanya sudah sering diperingatkan dan menyebut pernah datang 10 orang ke MAN Kroya untuk menyampaikan keluhan terkait pengeras suara. Bahkan  dalam surat tersebut dijelaskan bahwa S pernah mengancam santri dengan senjata tajam.
Penyataan senada juga disampaikan guru BK HM Badrul Qirom usai pertemuan dengan warga kemarin. Ia Mengatakan hanya segelintir orang yang menilai bahwa pengeras suara tersebut keras. Menurutnya, pihak MAN Kroya dirugikan dengan adanya perisitiwa tersebut. Ia juga membantah adanya 10 orang yang pernah datang ke sekolahan untuk menegur pengeras suara yang terlalu keras. “Diantara warga cuma tiga orang sebenarnya yang mengeluhkan hal tersebut yaitu Pak Saiman, Pak Rusmiyanto dan Pak Kamto,”ujarnya.
Lagi-lagi Badrul Kirom tidap puas dengan ilustrasi gambar di Radar Banyumas. Saat peristiwa pada Selasa (21/1) terjadi sekitar pukul 05.00, siswa belum ada yang mengenakan baju OSIS. Menurut informasi yang datang  hanya ada dua warga yang saat itu mendatangi sekolahan tidak seperti  di gambar Ilustrasi yang dinilai MAN seperti didemo. Pagi-pagi seperti itu, logikanya tidak ada siswa yang pakai baju osis tidak seperti di ilustrasi dimana para siswa mengenakan baju OSIS,” ungkapnya.
Mantan Ketua RT 6 RW 3 Desa Karangmangu Kecamatan Kroya Rusmiyanto saat dikonfirmasi ulang mengenai sepuluh orang yang datang menegur pihak sekolahan mengenai pengeras suara yang dinilai terlalu keras. Ia mengatakan, kejadian tersebut sudah lama sekitar dua atau tiga tahun yang lalu. “Kejadiannya saat saya masih jadi ketua RT, sekitar enam atau sepuluh orang. Persisnya saya kurang ingat,” jelasnya.(yan/adi/acd)

sumber : Radar Banyumas

Rabu, 22 Januari 2014

Seputar Cilacap

Kabupaten Cilacap (bahasa Jawa: ꦕꦶꦭ​ꦕ​ꦥ꧀) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Cilacap. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran (Jawa Barat) di sebelah Barat.
Berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, Cilacap merupakan daerah pertemuan budaya Jawa Banyumasan dengan budaya Sunda (Priangan Timur). Nusa Kambangan, sebuah pulau yang tertutup terdapat lembaga pemasyarakatan Kelas I, terdapat di kabupaten ini. Ada beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I yang masih aktif antara lain: LP Permisan, LP Kembangkuning, LP Batu, dan LP Besi.

Geografi

Cilacap merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan luas wilayahnya sekitar 6,6% dari total wilayah Jawa Tengah. Begitu luasnya sehingga kabupaten ini memiliki dua kode telepon yaitu 0282 dan 0280.
Bagian utara adalah daerah perbukitan yang merupakan lanjutan dari Rangkaian Bogor di Jawa Barat, dengan puncaknya Gunung Pojoktiga (1.347meter), sedangkan bagian selatan merupakan dataran rendah. Kawasan hutan menutupi lahan Kabupaten Cilacap bagian utara, timur, dan selatan.
Di sebelah selatan terdapat Nusa Kambangan, yang memiliki Cagar Alam Nusakambangan. Bagian barat daya terdapat sebuah inlet yang dikenal dengan Segara Anakan. Ibukota kabupaten Cilacap berada di tepi pantai Samudra Hindia, dan wilayahnya juga meliputi bagian timur Pulau Nusa Kambangan.
Sebagian penduduk Kabupaten Cilacap bertutur dalam bahasa Sunda, terutama di kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan Jawa Barat, seperti Dayeuhluhur, Wanareja, Kedungreja, Patimuan, Majenang, Cimanggu, dan Karangpucung, dikarenakan bahwa pada masa lalu wilayah Kabupaten ini adalah bagian dari Kerajaan Galuh. Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah sungai Cipamali (yang saat ini sering disebut sebagai kali Brebes) dan sungai Ciserayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah. Cilacap Indah

Pembagian administratif

Kabupaten Cilacap terdiri atas 24 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Desa-desa tersebar di 24 kecamatan, sedangkan kelurahan ada di 3 kecamatan eks kota administratip Cilacap. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, Kedungreja, Patimuan, Cipari, Bantarsari, Kawunganten, Jeruklegi, Kesugihan, Maos, Sampang, Kroya, Adipala, Binangun, Nusawungu, Kampung Laut, Cilacap Utara, Cilacap Tengah dan Cilacap Selatan.
Ibukota Kabupaten Cilacap adalah Cilacap, yang terdiri atas kecamatan Cilacap Utara, Cilacap Tengah, dan Cilacap Selatan. Cilacap dulunya merupakan Kota Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan Kota Administratif Cilacap kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Cilacap.
Di antara kota-kota kecamatan yang cukup signifikan di Kabupaten Cilacap adalah: Sidareja,Majenang, Karangpucung, dan Kroya. Majenang dan Sidareja menjadi pusat pertumbuhan kabupaten Cilacap di bagian Barat sedangkan Kroya dan Sampang menjadi pusat pertumbuhan di Bagian Timur.

Wacana Pemekaran

Mengingat begitu luasnya wilayah Kabupaten Cilacap, pernah muncul wacana pemekaran di tengah masyarakat, dengan harapan agar urusan administratif bagi warga yang bertempat tinggal jauh dari ibukota dapat lebih ditingkatkan lagi pelayanannya. Jika terealisasi, pemekaran tersebut akan membagi wilayah Kabupaten Cilacap menjadi dua yakni:
  • Kabupaten Cilacap Timur, meliputi kecamatan Jeruklegi, Kesugihan, Sampang, Maos, Kroya, Adipala, Nusawungu, Binangun.
  • Kabupaten Cilacap Barat, meliputi kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, Kedungreja, Patimuan, Cipari, Bantarsari, dan Kawunganten.
Sesuai dengan peraturan perundangan yang ada memang dimungkinkan untuk memekarkan wilayah Cilacap menjadi beberapa daerah otonom, akan tetapi tetap diperlukan persiapan yang matang menyangkut kondisi kelembagaan, sosiologi, demografi dan infrastruktur. Pemekaran wilayah bukanlah hal yang mudah mengingat berbagai kondisi yang membatasi. Persiapan yang matang diperlukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, terutama isu pemiskinan yang saat ini terjadi pada beberapa daerah yang telah dimekarkan terlebih dahulu.

Kabupaten Cilacap Barat

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :
  1. Bantarsari
  2. Cimanggu
  3. Cipari
  4. Dayeuhluhur
  5. Gandrungmangu
  6. Karangpucung
  7. Kedungreja
  8. Majenang
  9. Patimuan
  10. Sidareja
  11. Wanareja

Kabupaten Cilacap Timur

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :
  1. Adipala
  2. Binangun
  3. Jeruklegi
  4. Kesugihan
  5. Kroya
  6. Maos
  7. Nusawungu
  8. Sampang
  9. Slarang
  10. Kalikudi
  11. Doplang
  12. Karangsari
  13. Penggalang
  14. Bunton
  15. Adiraja

Kota Cilacap

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :
  1. Cilacap Selatan
  2. Cilacap Tengah
  3. Cilacap Utara
  4. Cilacap Barat
  5. Cilacap timur

Transportasi

Pelabuhan Cilacap pada masa Hindia Belanda
Dapat dikatakan, Kabupaten Cilacap memiliki sarana transportasi cukup lengkap, karena infrastruktur jalannya meliputi jalan darat (kereta api dan mobil/motor), laut (kapal), dan udara (pesawat terbang). Kabupaten Cilacap dilalui jalan negara lintas selatan Pulau Jawa, yakni jalur Bandung-Yogyakarta-Surabaya.
Jalur kereta api juga melintasi wilayah kabupaten ini. Stasiun Kroya adalah stasiun yang terbesar di Kabupaten Cilacap. Di sini bertemu dua jalur kereta, dari Bandung dan dari Cirebon, menuju Yogyakarta/Surabaya Gubeng. Di samping melayani transportasi penumpang, jalur kereta api ini juga melayani pergerakan barang baik itu semen, pupuk, BBM, dan produk industri lainnya. Kereta api yang melewati Stasiun Kroya antara lain :
Transportasi angkutan darat dilayani oleh Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan Poros Desa. Total Panjang Jalan di Kabupaten Cilacap lebih dari 2.000 km. Jalan Nasional dan Jalan Provinsi sebagaian besar dalam kondisi cukup baik dan baik. Di beberapa bagian ruas jalan nasional mengalami kerusakan ringan, sedang, sampai kerusakan berat, terutama jalan dari Kesugihan menuju Kota Cilacap. Jalur jalan Cilacap-Wangon via Jeruklegi juga mengalami kerusakan.
Cilacap memiliki sebuah lapangan terbang perintis Tunggul Wulung, yang melayani penerbangan komersial dengan rute penerbangan Cilacap--Jakarta 3 kali pulang pergi dalam sehari oleh maskapai Susi Air. Jadwal pemberangkatan dari Cilacap setiap pukul 07:20 WIB, 13:00 WIB dan 15:50 WIB. Sedangkan pemberangkatan dari Jakarta setiap pukul 06:00 WIB, 11:40 WIB dan 14:30 WIB [2]. Penerbangan dari Cilacap ke Jakarta ditempuh dalam waktu 1 jam 10 menit menggunakan pesawat Cessna 208B Grand Caravan dengan kapasitas angkut penumpang 12 orang.
Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap merupakan pelabuhan terbesar di pantai selatan Pulau Jawa. Ada 13 tempat pelelangan ikan di Cilacap, selain PPRC tersebut. Pelabuhan Tanjung Intan adalah pelabuhan ekspor-impor terutama untuk komoditas pertanian. Beberapa perusahaan besar memiliki pelabuhan khusus tersendiri, seperti Pelabuhan Minyak Pertamina RU IV, pelabuhan Semen milik Holcim, dll.
Realisasi wacana Jalur Lintas Selatan Pulau Jawa yang mengghubungkan Provinsi Banten - Jawa Barat - Jawa Tengah - DI Yogyakarta dan Jawa Timur, meskipun prosentasenya masih kecil, memberikan harapan tersendiri akan adanya pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah pada masa yang akan datang. Di Kabupaten Cilacap sendiri lintas selatan ini akan melewati Kecamatan Patimuan, Kedungreja, Gandrungmangu, Bantarsari, Kawunganten, Jeruklegi, Kesugihan, Adipala Binangun dan Nusawungu. Pemenuhan kebutuhan akan akses transportasi di selatan pulau Jawa yang semakin besar, akan terdorong dengan terwujudnya jalur lintas tersebut. Keterbelakangan wilayah yang selama ini identik dengan Jawa Bagian Selatan, kiranya akan sedikit berkurang dengan terbukanya akses-akses perkembangan, disamping infrastruktur transportasi darat juga pengembangan moda transportasi lainnya.
Terminal bus Cilacap sebagai titik pelayanan transportasi antar kota melayani angkutan penumpang ke jurusan Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Purwokerto, Sidareja dan Pangandaran. Rute antar kota antar provinsi menggunakan bus besar mulai kelas ekonomi, bisnis sampai eksekutif. Untuk tujuan dalam provinsi ditambah rute ke Pangandaran digunakan bus kecil ukuran tiga per empat dan semuanya berkelas ekonomi.
Moda angkutan lain untuk tujuan Jakarta, Semarang dan Yogyakarta adalah travel, baik yang resmi maupun gelap atau carteran.

Sepak Bola

Kabupaten Cilacap juga mempunyai tim sepak bola, dengan nama PSCS Cilacap yang merupakan singkatan dari Persatuan Sepak Bola Cilacap dan Sekitarnya. Tim ini sekarang (2012/2013) sedang menjalani kompetisi pertandingan di divisi Utama Liga Indonesia. berada di grup 2 (grup "neraka") karena di grup itu terdapat klub-klub papan atas diantaranya PSIS dan PERSITARA. Setelah berhasil menjadi juara grup 2, PSCS masuk ke babak 12 besar Divisi Utama Liga Indonesia 2012/2013. Dan saat ini PSCS masuk kedalam 5 besar tim (PSCS, Persebaya Surabaya, Perseru Serui, Persik, Persikabo Bogor) yang berpeluang lolos ke babak semifinal dan kemudian akan naik ke kasta tertinggi persepakbolaan di Indonesia yaitu Indonesia Super League ISL), sekaligus sebagai satu-satunya wakil tim dari provinsi Jawa Tengah.

Perekonomian

Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Cilacap. Subsektor nelayan digeluti sebagian besar penduduk yang tinggal di pesisir pantai selatan. Cilacap adalah satu dari tiga kawasan industri utama di Jawa Tengah (selain Semarang dan Surakarta). Sektor perikanan laut masih harus banyak digali dan dimaksimalkan. Potensinya yang begitu besar masih belum banyak tersentuh. Sebaiknya investasi diarahkan untuk mengembangkan potensi tersebut.
Di Cilacap terdapat 6 industri terbesar di antara industri lain :
  1. Pertamina Refinery Unit IV
  2. Pabrik Semen HOLCIM Indonesia Pabrik Cilacap
  3. Pabrik Gula Rafinasi, PT.DHARMAPALA USAHA SUKSES
  4. Pabrik Tepung Panganmas Inti Persada
  5. PLTU Karangkandri
  6. Pengolahan Ikan PT Juifa Internasional
Dengan digalakkannya investasi, diharapkan banyak investor yang berkeinginan untuk menanamkan modal di Cilacap. Infrastruktur yang ada diharapkan lebih dapat ditingkatkan untuk mendukung program investasi tersebut. Di samping itu di Kota Cilacap sendiri telah tersedia Kawasan Industri yang terletak di Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah. Di kawasan ini masih tersedia lahan yang dapat dikembangkan untuk industri. Beberapa kawasan juga telah disiapkan untuk pengembangan Kawasan Industri Baru seperti di Desa Bunton Kec. Adipala dan di Desa Karangkandri Kec. Kesugihan. Menurut penelitian yang pernah dilakukan, industri di Cilacap banyak yang bersifat footloose, sehingga kurang memberikan dampak yang berarti bagi kesejahteraan penduduk di Kabupaten Cilacap sendiri.
Pekerja migran dari kabupaten Cilacap juga menyumbangkan banyak devisa, terutama karena kiriman uang mereka (remitan) ke daerah asal. Buruh migran tersebut berasal dari seluruh kecamtan yang ada. Untuk saat ini kencenderungan buruh migran menuju ke Asia Timur, tidak lagi ke Malaysia, Singapura atau Brunei Darussalam. Beberapa negara asia timur yang dijadikan tujuan adalah Korea Selatan, Hongkong dan Taiwan. Dan trend saat ini menunjukan peningkatan buruh migran ke Timur Tengah. Apabila dicermati, remitan dan devisa dari buruh migran tersebut (TKI/TKW) merupakan potensi ekonomi yang besar. Sebenarnya pemerintah daerah perlu mempersiapkan sumberdaya yang memadai agar pekerja migran dari Cilacap lebih banyak mengisi sektor formal di luar negeri. Tidak dapat dipungkiri bahwa remitan yang dikirimkan merupakan salah satu penggerak perekonomian di sebagian wilayah Kabupaten Cilacap. Untuk memperlancar keperluan itu, pemerintah pusat membangun Kantor Imigrasi dan perlunya penanganan TKI yang lebih profesioanl dan manusiawi, sehingga julukan sebagai pahlawan devisa benar-benar merupakan penghargaan yang serius.
Untuk kecamatan Dayeuhluhur dan Wanareja, kecenderungan migrasi tenaga kerja masih mengarah di kota-kota besar di Jawa Barat dan Jakarta (migrasi internal). Terutama untuk tenaga kerja laki-laki berangkat pada saat di desa sedang tidak ada pekerjaan di sektor pertanian. Buruh migran tersebut seringkali hanya sebagai buruh migran musiman.
Di samping sektor pertanian, pendapatan Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Cilacap terutama diperoleh dari Sektor Industri, Gas, Listrik, dan Air Minum.

Pariwisata

Kabupaten Cilacap tercatat memiliki beberapa objek wisata yang kerap dikunjungi, baik oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Dari sisi budaya, setiap tahun Kabupaten Cilacap menyelenggarakan ritual Sedekah Laut yang diikuti oleh ribuan nelayan setempat, dan dihadiri oleh ratusan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia. Sedekah Laut ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cilacap. Selain Sedekah laut, kesenian daerah yang berkembang di daerah ini adalah Calung Banyumasan dan Ebeg (semacam Kuda Kepang di Kabupaten Magelang).
Adapun objek wisata Kabupaten Cilacap yang dapat dikunjungi adalah:
Bagi penggemar wisata kuliner, Cilacap mempunyai makanan khas yang cukup terkenal, di antaranya tempe mendoan Cilacap, tahu masak, lotek (sejenis pecel), dan tahu brontak dan tentu saja olahan seafood. APabila anda berkunjung ke pantai teluk penyu, misalnya, anda dapat mencicipi hidangan laut yang tidak kalah lezatnya dengan hidangn sejenis di pusat-pusat wisata kuliner lainnya di Indonesia. Ikan Bakar, Kepiting, Rajungan, Udang dan berbagai jenis hidangan laut dapat dinikmati dengan harga yang terjangkau, tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Sambil menikmati semilir angin laut di sore atau terang bulan di waktu purnama, hidangan sea food akan terasa lebih nikmat, atau kalau matahari masih bersinar pulau Nusaa Kambangan dapat dinikmati dari dekat.

Mars Cilacap Bercahaya

Sesuai mottonya, Cilacap Bercahaya, sejak 1986 Kabupaten Cilacap telah memilik lagu sesanti berjudul Cilacap Bercahaya, ciptaan Sumardi HS, lirik ditulis oleh mantan Bupati Cilacap, HM Supardi. Pencanangan Cilacap Bercahaya melalui lagu mars tersebut bertujuan untuk memotivasi masyarakat dalam keikutsertaan dalam pembangunan, serta berupaya mengangkat citra Kabupaten Cilacap. Selain dilombakan antarkecamatan, lagu itu tiap tahun juga dinyanyikan dalam acara protokoler ulang tahun Kabupaten Cilacap.
Salah satu wisata pegunungan di kabupaten cilacap yang paling terkenal dan banyak diminati adalah lokawisata "curug mandala", yang terletak di Desa Mandala Kecamatan Jeruklegi.

Perwakilan

DPRD Kabupaten Cilacap hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 9 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:
Partai Kursi  %
PDI-P 14 28
Partai Golkar 8 16
Partai Demokrat 7 14
PAN 6 12
PPP 5 10
PKS 3 6
PKB 3 6
Partai Gerindra 3 6
Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia 1 2
Total 50 100


kumpulan berita seputar kabupaten cilacap. dikutip dari berbagai sumber terpercaya.



1. Bupati Sudah Kantongi Dana Tol

Minggu, 19 Januari 2014

Sugeng Rawuh !!!


Disini kita berbagi info seputar Kabupaten Cilacap.